David Wilkerson
"Jikalau
kamu menuruti perintah- ku, kamu akan tinggal di dalam kasih- ku, seperti
aku menuruti perintah Bapa- ku dan tinggal di dalam kasih- nya."
(Yohanes 15:10). Yesus dengan setia mentaati setiap perintah dari
Bapanya dan dia menyebut hal itu dengan ungkapan tinggal di dalam
Firman.
Sebagian orang Kristen mengira bahwa mereka bisa memilih perintah yang
mana dari semua perintah Yesus yang akan ditaati. Jika mereka tidak suka
dengan suatu perintah, mereka akan mengabaikannya atau berusaha mencari
alasan buat ketidak- taatan mereka dengan berkata, "Menurut saya,
pengertiannya tidak begitu. Saya tidak percaya kalau maknanya seperti
itu."
Orang yang tidak suka dengan seruan pendeta untuk hidup kudus, akan
pergi dan mencari pendeta lain yang sepaham dengannya. Itulah sebabnya
mengapa wabah apatisme yang mengerikan telah melanda gereja zaman
sekarang. Kita begitu takut menekankan perbuatan baik, sangat membenci
legalisme sehingga kita memandang buruk ketaatan.
Bagaimana mungkin sebuah cabang dari dia tidak tinggal di dalam dia?
Yesus berkata, "Barangsiapa tidak tinggal di dalam aku, ia dibuang ke
luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan
dicampakkan ke dalam api lalu dibakar" (ayat 6). Adakah ungkapan
yang lebih jelas dari ayat ini? Tinggal di dalam dia mencakup makna
melepaskan beban dan mengemban tanggungjawab. Bisa saja terjadi kita
tinggal di dalam dia, tersambung dengan pokok anggur yang benar, namun
tidak menyalurkan hidup dan tidak berbuah.
Tinggal di dalam Firman berkenaan dengan ketaatan mutlak terhadap
perintah- perintah Kristus karena setiap cabang memiliki kehendak bebas
-
suatu kekuatan tersendiri. Cabang tidak bersikap pasif, ia harus
mengambil aliran kehidupan dari pokok anggur. "Jikalau kamu tinggal
di dalam aku dan firman- ku tinggal di dalam kamu. " (ayat 7). Hal
ini mengungkapkan satu hal, yakni Firman adalah pisau pembersih dari
Bapa. Bagaimana mungkin sebuah cabang bisa berbuah kalau Firman dari
Tuhan diabaikan, tidak diketahui dan ditelantarkan?
Kita
tahu buah- buah hampa yang muncul di dalam kebun anggur Tuhan -
perzinahan, percabulan, kemabukan dan obat bius - karena proses
pembersihan berhenti dalam diri banyak orang. Firman Allah adalah pisau,
suatu pedang bermata dua. Mayoritas orang Kristen sekarang ini tidak
paham isi Firman Allah karena mereka tidak membacanya. Mustahil
menghasilkan buah kebenaran jika FirmanNya tidak tinggal di dalam anda.
Mengabaikan Firman mengakibatkan kemandulan dan menghasilkan proses
pelayuan yang mengerikan bagi umat Allah.
Orang percaya yang tinggal di dalam firman adalah orang yang mengasihi
dan takut akan Allah, yang lapar akan Firman dan gemetar pada kuasaNya
yang mengungkapkan segala sesuatu. Dia adalah orang yang bersukacita
menerima pembersihan dari Firman yang menyingkirkan segala rintangan.
Berdoa terus menerus memohon pembentukan ke arah keserupaan dengan
Kristus akan meningkat dalam dirinya, dan terus menerus bertumbuh
semakin dewasa dalam ketaatan dan kasih.
Apakah Anda tinggal di dalam dia, atau dengan kata lain, apakah Anda
taat sepenuhnya pada perintah Allah di dalam kehidupan Anda setiap hari?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar