Minggu, 04 Oktober 2015

DOSA GEREJA MASA KINI

Kalau kita cermati, pada perjanjian baru terjadi 40 kali mujijat, tapi tahukah anda bahwa hanya 1 kali mujijat itu terjadi di area Bait Suci? Itupun tidak di dalamnya, tapi terjadi di gerbang Bait Suci, yaitu ketika Petrus berkata “Emas dan perak tidak aku miliki, tetapi …”

Apakah arti dari fakta ini? Artinya adalah Tuhan Yesus tidak pernah berniat untuk bergerak di bait Allah, atau kalau pada jaman kita, bisa aku katakan gereja. Ya! Tuhan bergerak di marketplace. Istilah marketplace bukan berbicara tempat perdagangan saja, tapi dunia kita ini pada umumnya. Artinya, terlebih dari pada di gereja, di manapun kita berada, kita harus lebih mampu untuk memberikan yang terbaik di mana saja.

Bahkan Joyce Meyer dalam bukunya 'Pemimpin yang Sedang Dibentuk' berkata “Terlebih dari seseorang bisa menjadi hamba di gereja, ia harus bisa menjadi hamba di keluarganya”.
Ya, tepat sekali, memang. Orang Kristen jaman ini, sering kali terlalu sibuk untuk melakukan sesuatu di gereja, bahkan mereka bisa mengambil rupa seorang hamba jika di gereja, tapi sering kali tidak saat mereka berada di dunia yang sebenarnya. Ya! Aku berkata seperti ini untuk mengkritik orang-orang Kristen yang hanya jago kandang, yang hanya pintar dan pandai jika ada di gereja.
Padahal, survey mengatakan, hanya ada 4% sebenarnya, waktu kita berada di gereja. Sisanya 96% adalah saat kita ada didunia luar. Kita harus ingat bahwa ladang misi kita yang sebenarnya adalah di luar gereja!!!
Jangan hanya membawa orang ke gereja, tapi bawalah gereja ke luar untuk berdampak!!!

Orang Kristen saat ini telah dibodohi oleh mentalitas yang salah, yang telah terjadi selama ribuan tahun. Ada 2 hal yang kita harus ubah, meskipun ini sudah sangat melekat dalam diri kita.

1.Dikotomi, atau pemisahan antara rohani dan sekuler.
Kita mesti tahu bahwa semua aspek dalam kehidupan kita adalah ROHANI!!!
Bahkan mungkin kita tahu mengenai hal ini, tapi hanya pengetahuan yang bersifat logos dan bukan rhema.
Jadi jangan pernah untuk asal-asalan dalam pekerjaan kita, karena hidup kita sebenarnya adalah perkara menginjili dan berbuat baik, karena Tuhan baik, dan itu berarti kita juga baik, jadi memang sifat kita jika berbuat baik.

Saat ini gereja tidak lagi menjadi jawaban atas masalah yang ada. Bahkan gereja masih kalah dengan diskotek jika merujuk pada suatu survey di Inggris. Dikatakan, 1 juta orang tidak lagi pergi ke gereja karena malas, tetapi pengunjung diskotek meningkat 300%!!!

Intinya,
(1) mereka merasa gereja tidak lagi menjadi pihak yang bisa pro dengan mereka dalam menghadapi masalah,
(2) mereka merasa memiliki orang yang senasib sepenanggungan dan mereka tidak perlu merasa malu jika berada di diskotek, karena tidak ada yang menghakimi mereka.
(3) mereka merasakan kepuasan, meskipun itu semu.
Tahukah anda, padahal itu tugas gereja!!!

2.Berita berkat telah menjadi lebih populer dari berita salib.
Padahal, mengasihi itu berarti berkorban. Orang Israel tidak pernah meributkan berkat apa yang mereka terima, mereka sibuk untuk mencari hewan terbaik yang mana yang dapat mereka persembahkan pada Tuhan. Sedangkan kita?
Orang akan merasa kita mengasihi mereka saat kita berani berkorban bagi mereka, dan berkorban berbicara tentang rasa sakit! Tidak ada korban tanpa rasa sakit. Itu namanya bukan berkorban.

3.Keinginan serba instan.
Tidak ada kualitas tanpa kerja keras, bahkan sejak diciptakan, manusia telah ditakdirkan untuk bekerja keras. Adam dan Hawa, diberi tugas oleh Allah untuk mengusahakan yang berarti memaksimalkan potensi taman Eden. Siapa bilang Adam dan Hawa di sana enak-enakan, tinggal perintah-perintah saja? Hanya orang bodoh yang berpikir demikian.
Bahkan jika kita merujuk ke Lukas 5:5, Rom 16:6, 1 Kor 15:10, Ef 4:28, 1 Tes 5:12, 2 Tim 2:6, dikatakan bahwa tidak ada mujijat tanpa kerja keras, tidak ada juara tanpa kerja keras!!!

Gereja saat ini tidak lagi menjadi jawaban atas hidup orang-orang. Mereka terlalu sibuk untuk membangun gedung.
Ada satu pertanyaan yang sangat benar sekali, Mengapa kita bisa berkata, “Wah gereja ini penuh sekali!”Jawabannya adalah karena terdapat tembok gereja! Coba tidak ada tembok dalam gereja! Bisakah kita berkata gereja itu penuh? Padahal tembok merupakan jurang pemisah antara gereja dengan masyarakat, sehingga kita tidak lagi melihat masalah yang terjadi di luar dan hanya sibuk dengan masalah kita saja!!!

JADILAH DAMPAK, karena hanya dengan berdampak kita bisa memenuhi tujuan hidup kita yang Tuhan telah berikan!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar