Rabu, 07 Oktober 2015

"Penyebab Wanita Gagal Mendapatkan Pasangan dari Tuhan"

“Tuhan… tolong… jangan sampai saya kehabisan JATAH…”

Seruan di atas adalah doa panik seorang wanita single, saat ia menyadari bahwa “stok” pria Kristen di gerejanya semakin berkurang, sementara “stok” wanita Kristen semakin bertambah jumlahnya dan, kualitas penampilan mereka makin keren dan trendy.

“Ah… artikel ini terlalu mengada-ada… Jelas saya tidak termasuk di dalamnya…”

Tunggu dulu! Baca baik-baik dan jawab tiga pertanyaan yang disusun oleh Mary Whelchel (sumber: Buku “Kesalahan-kesalahan yang Umum Dilakukan Kaum Lajang”) di bawah ini, untuk menentukan apakah Anda memang melakukan kesalahan-kesalahan umum nan fatal ini:

PERTAMA:
“Apa yang Anda pikirkan saat berjumpa dengan pria Kristen yang belum Anda kenal?”
Inilah yang biasanya dipikirkan oleh banyak wanita Kristen yang single dalam situasi tersebut: Pemikiran-pemikiran semacam ini wajar dan sering muncul, namun sebenarnya dapat membuat kita menilai pria tersebut dengan tidak adil dan penuh ekspektasi/harapan berlebihan, karena kita tanpa sadar (atau dengan sadar) sudah mempertimbangkan prospek untuk menjadikannya pasangan hidup kita.
Rahasia mengatasinya adalah untuk sesegera mungkin mengabaikan pemikiran seperti itu. Katakan pada diri Anda sendiri, “Pria ini adalah manusia, bukan sekedar pria. Saya akan memperlakukannya seperti saya memperlakukan siapapun yang baru saya kenal. Saya tidak akan membiarkan diri saya menilainya sebagai calon pasangan hidup.”

KEDUA
“Apakah Anda peduli pada pria-pria Kristen single yang tidak menarik bagi Anda?”Jika pria itu tidak menarik bagi Anda atau tidak memenuhi “kriteria” Anda, masihkah Anda peduli pada mereka sebagai sesama orang percaya, dan berusaha untuk membangun persahabatan yang murni dengan mereka? Atau Anda justru memandang semua pria single hanya dalam dua kategori, yang potensial dan yang tidak?
Itu adalah pemikiran salah, baik bagi pria maupun wanita, karena pemikiran itu dapat membentuk kita menjadi wanita yang selalu “ada maunya”, tidak mampu membangun hubungan persahabatan murni dengan pria.
Sebagai wanita single, kita harus meminta Allah untuk membantu kita agar dapat memandang setiap pria sebagai suatu pribadi, dengan kelebihan dan kekurangan, dengan masalah dan kegembiraan, yang secara alamiah membutuhkan seorang sahabat Kristen. Berteman dengan seorang pria dapat dan seharusnya dilakukan secara murni sebagai saudara seiman, bukan dengan niat lain.

KETIGA
Apakah Anda mengasihani diri sendiri atau mengeluh kepada wanita lain mengenai langkanya kaum pria yang “potensial”?
Saya sering mendengar percakapan seperti ini di antara wanita-wanita single. Ini bukanlah topik yang baik untuk didiskusikan, karena dengan demikian Anda terus menerus menekankan bahwa Anda sedang menghadapi masalah yang besar dalam pencarian akan seorang pria Kristen yang “potensial”, dan hal itu akan mulai mempengaruhi pemikiran Anda. Anda akan mulai memandang diri Anda sebagai wanita yang kesepian, merana dan patut dikasihani. Hal itu menyebabkan depresi dan keletihan yang berkepanjangan, dan membuat Anda tidak dapat berfungsi dengan baik dalam hidup Anda sehari-hari.
Ada perbedaan antara menyadari kelangkaan itu dengan membiarkan kenyataan itu mengendalikan dan membuat Anda tertekan.
Membiarkan diri dikendalikan oleh kenyataan itu sama saja dengan mengatakan,
“Tuhan, Engkau tidak berdaya. Buktinya, tidak cukup banyak pria-pria Kristen yang cocok untuk saya di dunia, jadi saya tidak punya pilihan lain kecuali merasa putus asa.”

Seperti apapun situasi Anda saat ini, berapapun usia Anda, jangan lupakan kebenaran yang mendasar bahwa Allah mempunyai rencana yang indah bagi Anda. Ia ingin memberikan sukacita dan kepuasan dalam hidup Anda. Dan Ia memiliki banyak cara untuk menggenapinya. Ia tidak terbatas pada satu metode saja. Seringkali kita membatasi Dia dengan metode/cara yang kita pikir tepat saja.
Kita berpikir: “Tuhan, saya harus memiliki seorang pria Kristen dalam hidup saya. Itulah yang penting, Tuhan! Tolonglah, berikan orang itu secepatnya!”
Saya tahu bahwa ini sulit, tetapi percayalah bahwa Allah mempunyai segala cara untuk memberkati dan memuaskan Anda, dan Ia sangat tahu cara yang sempurna, yang belum tentu sama dengan pemikiran Anda.

“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada padaKu mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.” (Yer. 29:11).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar