Minggu, 25 Oktober 2015

Perang & Kemerdekaan Israel

Ringkasan Sejarah Perhambaan 536 sM – 1948 M.

536 sM – Nebukadnezar menguasai Israel dan menghancurkan Bait Suci. Perhambaan di Babel selama 70 tahun.

457 sM - Karena Kerajaan Babel dikalahkan Kerajaan Medo-Farsi, Raja Koresh membebaskan bangsa Yahudi kembali membangun Yerusalem dan Bait Suci.

457 sM – 332 sM – Israel di bawah Kerajaan Medo-Farsi (kini Iran) dengan Koresh, Darius, Artahsasta sampai Iskandar Agung berkuasa di Timur Tengah.

332 sM – 63 sM – Pertama Yunani lalu Israel menjadi wilayah kacau dengan berbagai pemerintahan Yunani, Mesir dan Syria sampai tiba Pompey Agung dengan tentara Roma.

63 sM – 638 M - Kerajaan Roma dan Bizantium berkuasa sampai tiba tentara Islam dari Arab Saudi yang membawa Timur Tengah di bawah kedaulatan Arab-Islam sampai tentara Turki menguasainya pada Abad ke-15.

30 M – 70 M – Perpecahan masyarakat Yahudi sehingga terjadi dua bagian besar: Yahudi tradisional yang masih menantikan kedatangan Mesias dan Yahudi Mesianik yang percaya Mesias sudah datang yaitu Yesus. Pada tahun 70 M Yerusalem dan Bait Suci dihancurkan oleh General Titus, putera Kaisar Vespanianus, yang kemudian menjadi Kaisar Roma juga.

115 M – 117 M – Perang Kitos – perang terakhir orang-orang Yahudi terhadap Kerajaan Roma dan Kaisar Hadrian. Komunitas-komunitas Yahudi yang sudah mengungsi ke Cypus, Libya, Mesir, Syria dan Iraq telah memberontak terhadap Roma sehingga pembunuhan massal ratusan ribu masyarakat Yahudi menyusul dan sisanya terbuang untuk mengembara di berbagai bangsa di dunia.

131 M – 136 M – Kaisar Hadrian membunuh 580.000 ribu Yahudi, mengubah nama Yerusalem menjadi Aelia Capitolina, dan nama Israel diubah menjadi Syria Palestina dalam usaha Kaisar Hadrian untuk memusnahkan total bangsa Yahudi.

638 M – 1453 M – Israel dikuasai tentara Arab-Islam sampai Kerajaan Ottoman (Turki) berkuasa.

1453 – 1918 – Israel adalah bagian dari Kerajaan Ottoman.

1918 – 1947 – Israel di bawah Kerajaan Inggris

1948 - Mei 14, 1948, Israel dinyatakan BANGSA MERDEKA oleh PBB.

1967 - Perang Enam Hari – Yerusalem dimerdekakan

1973 - Perang Yom Kippur

1980 - Pemerintah Israel menyatakan bahwa Yerusalem adalah Ibu Kota Israel.

Setelah sekitar 2520 Israel sudah merdeka dengan Yerusalem sebagai Ibu Kota dan inilah sesuatu yang ajaib. Sejak Nebukadnezar (536 sM) sampai 1980, inilah pertama kali Israel merdeka dan Yerusalem adalah Ibu Kotanya!

"Nubuatan-nubuatan tentang Israel"

Israel diperingati oleh Tuhan bahwa kedurhakaannya akan menyebabkan Israel dihukum.

Hukuman itu akan nyata dalam beberapa hal:

Israel akan kehilangan kontrol atas bangsanya selama 2520 tahun. Ini disebut nubuatan 7 masa (7 x 360 = 2520 hari yang menjadi 2520 tahun – lihat prinsip 1 hari menjadi 1 tahun dalam Yehezkiel 4:6-8), Imamat 26:18-28.
Awal penggenapannya adalah di zaman Nebukadnezar sehingga dia mengalami kegilaan 7 masa, Daniel 4:16-32.
Israel akan diusir dari bangsanya, Bait Suci akan dihancurkan dan mereka akan dikejar-kejar dan dibunuh di mana-mana atas permukaan bumi karena kejahatannya di hadapan Tuhan, Imamat 26:31-33; Ulangan 28:33-37; Lukas 21:20-24.

Israel akan dibawa pulang ke tanah airnya dari antara segala bangsa, sehingga bangsa yang mati, bangkit kembali, Ulangan 30:3-5; Yeremia 23:3-8; Yehezkiel 36:22-24; Roma 11:11-26.

Setelah orang-orang Yahudi kembali dan Israel lahir kembali, dan bangsa-bangsa sekitar digoncangkan maka akan terjadi kegerakan rohani besar sehingga akan ada jalan raya dari Mesir melalui Israel ke Asyur (Iraq/Syria) dan bangsa-bangsa itu, dan suku-suku Arab lainnya, akan menjadi percaya kepada Yesus. Yerusalem akan menyambut Yesus sebagai Mesias, Yesaya 19:19-25; 60:1-22; Yehezkiel 36:24-36; Matius 23:39.

"Tanggapan Umat Kristen terhadap Israel"

Ada dua pandangan utama dalam sejarah Gereja terhadap nasib Israel.

1. Pandangan bahwa Israel adalah bangsa terkutuk yang dimurkai Tuhan.
Mulai dari zaman ahli theologia gereja, Augustine dari Hippo, Aljazir, pada abad ke-4, pandangan umum gereja adalah sangat negatif. Orang-orang Yahudi dianggap oleh gereja sebagai hama yang harus dimusnahkan. Orang-orang Yahudi dianggap sebagai pembunuh Mesias, pembunuh Allah! Oleh karena itu, kemana pun mereka pergi, mereka dianiaya, dibunuh atau diusir. Penganiayaan selama1600 tahun itu memuncak pada abad ke-20 dengan 4 juta orang Yahudi tewas dalam pogrom-pogrom Rusia dari tahun 1917-1965 dan pembunuhan massal 6 juta orang Yahudi oleh bangsa kelahiran Protestan, Jerman, dengan pertolongan 26 Synode Gereja Lutheran yang mendukung Adolf Hitler. Ini posisi resmi Gereja Lutheran dalam Konferensi Lutheran tahun 1935.
Gereja Anglikan, Gereja Katolik dan banyak gereja tradisional lainnya telah mengambil sikap serupa dalam penolakan orang Yahudi dan pandangan bahwa kini gereja telah menggantikan Israel sebagai Umat Allah. Sebagian besar dari gereja-gereja itu, sampai sekarang, melawan Israel dan mendukung hak orang-orang Arab Palestina untuk menguasai seluruh wilayah Israel sebagai tanah airnya dan Yerusalem sebagai ibu kota Palestina.

2. Pandangan bahwa Israel akan dipulihkan Allah sebagai bangsa.
Berdasarkan keyakinan bahwa nubuatan-nubuatan Alkitab menyatakan bahwa Allah setia kepada janji-Nya dan bahwa bangsa Israel harus dipulihkan di akhir zaman mendahului kedatangan kembali Tuhan Yesus, gereja-gereja Injili, Karismatik dan Pentakosta telah mengambil pandangan positif terhadap Israel. Sebagian besar dari kelompok ini percaya bahwa gereja tidak menggantikan Israel tetapi gereja adalah bagian integral dari Israel yang sesungguhnya, yaitu semua orang yang percaya yang menjadi anak-anak Abraham, Roma 9:6-8; 11:11-24; Galatia 3:29.
Pandangan ini percaya bahwa pemulangan orang-orang Yahudi ke tanah Israel adalah kehendak Allah pada akhir zaman.

"EMPAT PERANG DAN KEMERDEKAAN ISRAEL"

Untuk memperjuangkan kemerdekaan dan sejak kemerdekaannya, Israel telah terlibat dalam empat perang besar:

1. Perang Kemerdekaan – 1947-1948.
Hanya dua tahun setelah Hitler mati dan Perang Dunia ke-2 berakhir, ratusan ribu orang Yahudi yang telah selamat dari barak-barak pembunuhan Hitler, dan penganiayaan bangsa-bangsa Kristen Eropa, telah berusaha kembali ke Israel. Penghalang utama adalah perlawanan bangsa Inggris yang sudah berjanji kepada bangsa-bangsa Arab bahwa mereka akan menolak para pengungsi Yahudi. Kapal-kapal pengungsi ditenggelamkan Angkatan Laut Inggris, namun usaha kembali ke tanah airnya berhasil. Setelah 2 tahun perang gerilyawan melawan Inggris dan penduduk Arab, akhirnya Inggris mundur dan menyerahkan persoalannya kepada PBB yang telah mengakui kedaulatan bangsa Israel pada tanggal 14 Mei 1948.
Dengan proklamasi kemerdekaan tersebut, Yordan, Syria, Lebanon, Mesir dan Iraq, dengan dukungan bangsa-bangsa Arab lain telah menyerang Israel. Wilayah PBB di Tepi Barat dan sekitar Yerusalem (Yerikho sampai Ramallah dan Yerusalem sampai Hebron) diambil alih oleh Yordan. Gaza dan sebagian Sinai yang masuk Israel, diambil oleh Mesir dan ketinggian Golan dikuasai oleh Syria. Desa-desa Arab telah memberontak sekaligus untuk memusnahkan desa-desa Yahudi. Secara mukjizat, orang-orang Yahudi menang, walaupun kehilangan akses ke wilayah-wilayah yang dulu dikuasai PBB. Orang-orang Yahudi diusir dari Tepi Barat dan semua wilayah yang dikontrol Yordan, namun Israel tetap berdaulat dan merdeka.

2. Perang Suez – 1956 – penguatan kedaulatan perbatasan nasional.
General Nasser, Presiden Mesir telah ambil alih Terusan Suez dari Inggris. Israel telah menjadi sekutu Inggris dan Perancis dan telah menggunakan kesempatan untuk mengambil ulang beberapa wilayahnya yang diambil Mesir pada tahun 1948 di pinggiran wilayah Sinai dan menguatkan perbatasannya di bagian selatan Israel.

3. Perang Enam Hari – 1967 – merebut kontrol atas Bukit Moria (lokasi Bait Suci).
Selama beberapa tahun 1965-1967 ada krisis air yang mengganggu hubungan Israel dengan bangsa-bangsa Arab. Israel sudah mulai mengambil air dari Danau Galilea untuk irigasi sampai ke wilayah padang gurun Negev. Syria sudah mulai membalas dengan rencana mengalihkan aliran air sungai Yordan ke arah Syria supaya tidak lagi mengisi Danau Galilea. Oleh karenanya terjadi perang.
Dalam enam hari saja Israel telah mengalahkan bangsa-bangsa Arab sehingga Israel sanggup memperluas kekuasaannya, perbatasannya dan kontrol atas kota Yerusalem. Pada waktu itu penduduk Yahudi di Israel adalah 2.3 juta orang. Penduduk bangsa Arab pada waktu yang sama adalah 125 juta.

4. Perang Yom Kippur – 1973 – menguat posisi di Tepi Barat.
Perang 1973 disebut Perang Yom Kippur karena hari awal perang adalah Yom Kippur atau Hari Pendamaian, hari paling kudus di Israel di mana tidak ada yang bekerja dan seluruh bangsa berpuasa. Di saat itu, tanpa diduga, Israel diserang oleh Iraq, Syria, Yordan, Arab Saudi, Mesir dan Libanon.
Pada awal perang Israel seperti kalah dan mundur tetapi tiba-tiba, di bawah pimpinan General Moshe Dayan, Israel melakukan manuver militer sehingga mereka menangkap seluruh tentara Mesir, Syria dan Yordan. Dalam 24 jam berikut Israel akan masuk menguasai Kairo, Damsyik dan Amman. Namun USA dan Rusia berkata kepada Israel, “Stop! Kamu sudah cukup mempermalukan mereka!” Maka perang itu berakhir dengan Israel sebagai pemenang.

"Bagaimana di masa depan?"

Nubuatan Perang Akhir – Perang Harmagedon.

Kini populasi Yahudi di Israel adalah 6 juta orang dan populasi Arab di Timur Tengah adalah 360 juta dalam 22 negara. Kemungkinan terjadi perang lagi selalu ada namun karena “musim semi Arab” kemungkinan terjadi perang besar lagi dari bangsa-bangsa Arab sudah berkurang.
Ada begitu banyak masalah di Iraq, Libanon, Libya, Syria dan Mesir sehingga perang lagi rupanya masih jauh. Namun, yang non-Arab, Iran, rupanya menjadi ancaman terbesar kini dengan kemungkinan membuat roket dan bom nuklir.
Walaupun demikian, Alkitab masih menubuatkan suatu perang besar lagi yang akan terjadi di Israel dan perang itu disebut Perang Harmagedon. Perang itu dibahas dalam Yehezkiel 38-39 dan dalam Wahyu 16 dan Wahyu 19 menjelang kedatangan kembali Yesus. Untuk kita yang penting adalah selalu dekat kepada Yesus sebab hanya Dia adalah jaminan kita.

Mazmur 91:2-11,
“Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai.”
Sungguh, Dialah yang akan melepaskan engkau dari jerat penangkap burung, dari penyakit sampar yang busuk. Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok.
Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang, terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang. Walau seribu orang rebah di sisimu, dan sepuluh ribu di sebelah kananmu, tetapi itu tidak akan menimpamu. Engkau hanya menontonnya dengan matamu sendiri dan melihat pembalasan terhadap orang-orangfasik. Sebab TUHAN ialah tempat perlindunganmu, Yang Mahatinggi telah kau buat tempat perteduhanmu, malapetaka tidak akan menimpa kamu, dan tulah tidak akan mendekat kepada kemahmu; sebab malaikat-malaikat-Nya akan diperintahkan-Nya kepadamu untuk menjaga engkau di segala jalanmu.

KESIMPULANNYA

1.Tanah Perjanjian yang diberikan kepada bangsa Israel sebagai keturunan Abraham, Ishak dan Yakub adalah tindakan Allah yang diakui di dalam kitab-kitab suci agama Yahudi, agama Kristen dan agama Islam.

2.Bangsa Israel telah memiliki negeri itu lewat peperangan terhadap suku-suku Kanaan mulai 3500 tahun yang lalu sampai mereka telah menguasai wilayah luas antara Mesir di sebelah Selatan dan Siria dan Libanon di sebelah Utara, dan di antara Laut Tengah di sebelah Barat dan yang kini disebut Yordan di sebelah Timur.

3.Perbatasan bangsa Israel masa kini (2005-2013) adalah lebih kecil ketimbang Israel zaman Yesus, 2000 tahun yang lalu, karena Gaza dan Tepi Barat di zaman itu adalah bagian dari Israel.

4.Israel sejak zaman Nebukadnezzar, sekitar 536 sM, tidak pernah berkuasa di atas bangsanya sendiri atau kota Yerusalem sampai kepada proklomasi kemerdekaannya oleh PBB pada tahun 1948 dan proklomasi Yerusalem sebagai Ibu Kotanya pada tahun 1980.
Sesuai nubuatan Firman Tuhan, nubuatan 7 kali Masa, atau lebih kurang 2520 tahun, Israel akan di bawah dominasi bangsa-bangsa non-Yahudi. Nubuatan itu benar-benar digenapi.

5.Israel akan dimurkai Tuhan karena ketidaktaatannya kepada Firman Tuhan dan akan diusir dari negerinya dan akan mengembara di antara bangsa-bangsa di mana mereka akan dikejar-kejar, diburu dan dianiaya sehingga banyak di antara mereka akan dibunuh. Hal itu benar-benar terjadi di sepanjang sejarah mulai tahun 70 M ketika bangsa Roma menghancurkan Yerusalem dan mengusir orang-orang Yahudi dari tanah airnya. Walaupun mayoritas penduduk Israel diusir, selalu ada sisa yang tertinggal di dalam negeri itu sampai zaman modern.

6.Tuhan sudah berjanji bahwa Dia akan mengingat janji-Nya kepada Abraham, Ishak dan Yakub, dan Dia akan panggil mereka kembali dari segala bangsa dan Israel akan lahir kembali sebagai persiapan akhir zaman dan kedatangan kembali Tuhan Yesus.
Setelah 1870’an tahun mengembara, dan setelah mulai pogrom-pogrom di Rusia di awal abad ke-20 dan Holocaust di Jerman dari 1939-1945, maka Israel kembali ke tanah perjanjian itu dan menjadi bangsa kembali pada tahun 1948.

7.Kelahiran kembali Israel sebagai bangsa di Timur Tengah menjadi pemicu peperangan lokal dan global yang kini sudah berjalan 65 tahun. Bangsa-bangsa Arab yang penduduknya mulai berkuasa dan menjadi penduduk mayoritas di wilayah Palestina pada waktu perang jihad di awal sejarah Islam di abad ke-7 dan sudah menjadi penguasa negeri perjanjian selama hampir 1300 tahun, tidak mau menyerahkan tanah itu kepada masyarakat Yahudi.

8.Lewat berbagai perang, 1948, 1956, 1965, 1973 ditambah dengan intifada-intifada Palestina pada tahun 1987-1993 dan 2000-2005, terjadi ketidakdamaian di seluruh dunia. Akibat dari dukungan Israel oleh bangsa-bangsa Barat telah menyebabkan bangkitnya berbagai gerakan jihad dan terorisme global, misalnya serangan Olimpiade Munich 1972 oleh PLO, berbagai pesawat yang dibajak atau diledakkan, serangan 9/11 di USA, perang Iraq, Afghanistan dll sebagainya.

9.Nubuatan-nubuatan Firman Tuhan sudah menubuatkan instabilitas yang telah terjadi bahkan bahwa akan ada perang-perang besar lagi di kawasan Timur Tengah yang akan berakhir dengan Perang Harmagedon, perang terakhir, ketika Yesus akan datang kembali dan membawa penghakiman kekal bagi semua manusia.

Hal-hal ini sudah kita selediki dan sekarang sebagai penutup artikel ini kita perlu menyelidiki Israel yang sesungguhnya masa kini menurut Firman Tuhan.

"Israel yang Sejati"

Sejak awal pewahyuan kepada Abraham, Israel diberi dua gambar: Israel jasmani, yaitu, pasir di tepi laut, dan Israel sorgawi, yaitu bintang-bintang di langit.

Kejadian 22:17, “Aku akan memberkati engkau berlimpah-limpah dan membuat keturunanmu sangat banyak seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut, dan keturunanmu itu akan menduduki kota-kota musuhnya.

"BINTANG-BINTANG DI LANGIT  & PASIR DI TEPI LAUT"

Perbedaan dari dua jenis manusia dalam Israel diungkapkan dalam Perjanjian Baru pada waktu dipisahkan antara orng yang beriman dan yang tidak beriman yang menentukan siapa sebenarnya adalah seorang Israel.

Roma 9:7-8, “Tidak semua yang terhitung keturunan Abraham adalah anak Abraham, tetapi: “Yang berasal dari Ishak yang akan disebut keturunanmu.”
Artinya: bukan anak-anak menurut daging adalah anak-anak Allah, tetapi anak-anak perjanjian yang disebut keturunan yang benar.”
Artinya, lahir sebagai seorang Israel jasmani sama sekali tidak menguntungkan dalam rencana Allah kecuali orang itu beriman. Bukan sunat fisik yang berarti tetapi sunat hati, yaitu pertobatan dan lahir baru. Dengan demikian semua orang yang lahir baru menjadi ahli waris Abraham, menjadi seorang Israel sejati bahkan juga disebut sebagai seorang Yahudi! Di dalam Kristus baik Yahudi dan non-Yahudi dipersatukan dalam satu Israel, yaitu satu Tubuh Kristus, satu Manusia Baru, satu Rumah. Tidak ada dua Rumah Allah. Tuhan tidak berkata untuk bangun banyak Rumah, “Build My Homes”, No! Tuhan mau kita membangun satu Rumah saja. Build My Home! Inilah yang disebut “Israel, milik Allah”, Galatia 6:16.

Galatia 3:28-29, “Dalam hal ini tidak ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba atau orang merdeka, tidak ada laki-laki atau perempuan, karena kamu semua adalah satu di dalam Kristus Yesus. Dan jikalau kamu adalah milik Kristus, maka kamu juga adalah keturunan Abraham dan berhak menerima janji Allah.”

Efesus 2:14-20, “Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan, sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera, dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu. Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang "jauh" dan damai sejahtera kepada mereka yang "dekat", karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa. Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah, yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.”

Roma 2:28-29, “Sebab yang disebut Yahudi bukanlah orang yang lahiriah Yahudi, dan yang disebut sunat, bukanlah sunat yang dilangsungkan secara lahiriah. Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara hurufiah.”

RASUL PAULUS dan KEDUA POHON ZAITUN.

Untuk menjelaskan kebenaran itu, yaitu, bahwa keduanya – yang Yahudi dan non-Yahudi – telah menjadi satu Manusia Baru, satu Rumah, satu Tubuh Kristus yang terdiri dari hanya orang yang beriman kepada Kristus, Mesias itu. Hanya ada satu jalan keselamatan dan jalan itulah Yesus. Maka, baik Yahudi, maupun non-Yahudi, untuk diselamatkan harus menjadi percaya sungguh kepada Yesus.

Perhatikan uraian Rasul Paulus dalam Roma 11.

Roma 11:16-26 “Jikalau roti sulung adalah kudus, maka seluruh adonan juga kudus, dan jikalau akar adalah kudus, maka cabang-cabang juga kudus. Karena itu apabila beberapa cabang telah dipatahkan dan kamu sebagai tunas liar telah dicangkokkan di antaranya dan turut mendapat bagian dalam akar pohon zaitun yang penuh getah, janganlah kamu bermegah terhadap cabang-cabang itu! Jikalau kamu bermegah, ingatlah, bahwa bukan kamu yang menopang akar itu, melainkan akar itu yang menopang kamu. Mungkin kamu akan berkata: ada cabang-cabang yang dipatahkan, supaya aku dicangkokkan di antaranya sebagai tunas. Baiklah! Mereka dipatahkan karena ketidakpercayaan mereka, dan kamu tegak tercacak karena iman. Janganlah kamu sombong, tetapi takutlah! Sebab kalau Allah tidak menyayangkan cabang-cabang asli, Ia juga tidak akan menyayangkan kamu. Sebab itu perhatikanlah kemurahan Allah dan juga kekerasan-Nya, yaitu kekerasan atas orang-orang yang telah jatuh, tetapi atas kamu kemurahan-Nya, yaitu jika kamu tetap dalam kemurahan-Nya; jika tidak, kamupun akan dipotong juga.
Tetapi merekapun akan dicangkokkan kembali, jika mereka tidak tetap dalam ketidakpercayaan mereka, sebab Allah berkuasa untuk mencangkokkan mereka kembali. Sebab jika kamu telah dipotong sebagai cabang dari pohon zaitun liar, dan bertentangan dengan keadaanmu itu kamu telah dicangkokkan pada pohon zaitun sejati, terlebih lagi mereka ini, yang menurut asal mereka akan dicangkokkan pada pohon zaitun mereka sendiri. Sebab, saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini: Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk. Dengan jalan demikian seluruh Israel akan diselamatkan.

”Dalam rencana Tuhan tidak ada dua pohon, hanya ada satu. Akarnya adalah Perjanjian Kekal dengan Abraham, Ishak dan Yakub, dan tunas yang bertumbuh adalah Yesus, sesuai dengan nubuatan nabi Yesaya, Yeremia, Zakaria (Yesaya 4:1-6; 11:1-5; 22:22-25; 53:1-5; Yeremia 23:5; 33:15; Zakharia 3:8; 6:12).

Bandingkanlah dengan penjelasan Yohanes dan Yesus sendiri (Wahyu 5:5; 22:16) karena Yesus menyebut diri-Nya sebagai Tunas Daud.
Jadi Rasul Paulus telah menyimpulkan sejarah Israel sejarah Alkitabiah bahwa Israel yang sejati hanyalah orang-orang yang beriman, yang mengakui dan mengikuti Yesus sebagai Mesias, Tuhan dan Juruselamat. Dan mereka datang dari setiap suku, kaum, bangsa dan bahasa dan mereka bersama dengan semua orang Yahudi yang percaya menjadi satu Manusia Baru, satu Mempelai Wanita Kristus, satu Tubuh Kristus, satu Rumah Allah dan satu Pohon Zaitun!

Siapa Diselamatkan?
Roma 11:26, “Dengan jalan demikian seluruh Israel akan diselamatkan.”
Siapa selamat? Seluruh Israel! Siapakah Israel? Semua orang yang percaya kepada Yesus sebagai Mesias, Tuhan dan Juruselamat: “Dengan jalan demikian seluruh Israel akan diselamatkan.”
Kita sudah selamat. Kita sudah menjadi bagian dari Israel sejati. Kita sudah menjadi ahli waris bersama-sama dengan Yesus. Kita sudah menjadi satu Rumah, Bangsa, dan Tubuh tetapi jangan menjadi sombong. Jangan tawar hati melainkan pegang teguh kepada Tuhan dan maksud abadi-Nya supaya kita juga akan mengambil bagian dalam kemuliaan-Nya di akhir zaman dan untuk selama-lamanya!
Kita bukan hanya pembaca atau penonton sejarah Israel, kita sungguh berpatisipasi di dalamnya dan menjadi pencipta sejarah. Karena itu, marilah kita memenuhi panggilan kita sebagai umat-Nya dan menjadi Israel milik Allah!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar